Pembunuhan di Sungaipenuh
Ternyata Pembunuh Kasaruddin Idap Kelainan Jiwa
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi JanuarTRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Anggota Polres Kerinci bergerak cepat. Seorang warga diamankan karena diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis terhadap Kasaruddin (70). Belakangan diketahui warga itu masih keponakan korban sendiri, yakni Herman (42), yang disebut mengalami gangguan kejiwaan, sejak ditinggal pergi istrinya ke malaysia.
Kapolres Kerinci, AKBP Ismail, melalui Waka Polres, Kompol M Sanusi, saat dihubungi mengaku sudah mengamankan satu orang warga, yang diduga menjadi pelaku pembunuhan di Desa Kumun Hilir, Kecamatan Kumun Debai.
Orang yang kami amankan tinggal satu rumah dengan korban. Namanya Herman (42), pria pengangguran yang selama ini dikabarkan mengalami gangguan kejiwaan,” terang Waka Polres Kerinci, didampingi Kapolsek Sungaipenuh, AKP Sutriono, di lokasi penemuan mayat.
Dari rumah korban yang juga merupakan tempat tinggal Herman, petugas mengamankan satu bilah parang yang berlumuran darah. ”Parang inilah yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menghabisi korbannya,” jelas Kompol Sanusi. Disamping itu, sejumlah barang bukti lainnya juga sudah diamankan petugas.
”Dari hasil olah TKP yang dilakukan dirumah korban, ditemukan senter dan kain lap serta jam tangan, yang terkena percikan darah. Sedangkan korban sendiri, sudah dibawa kerumah sakit untuk menjalani otopsi,’ bebernya. Sementara itu, keterangan dari anak korban, Armalisda, mengatakan Herman diketahui mengalami gangguan kejiwaan sejak lima tahun lalu.
”Sebelumnya tidak pernah menganiaya orang. Namun akhir-akhir ini penyakitnya semakin parah, dia sering terlihat mondar-mandir dijalan,” ungkapnya. Sebelumnya, Herman sering mencuri beras, dan melakukan perbuatan lainnya. ”Dia sebenarnya punya dua orang anak, namun anaknya tersebut diurus oleh keluarga isterinya,” tambah Armalisda.
Ditanya apakah ayahnya pernah bermasalah dengan Herman? Armalisda yang ikut mengantarkan jenazah ayahnya kerumah sakit, mengaku hubungan ayahnya dengan Herman baik-baik saja. ”Tidak ada masalah, namanya juga orang sakit jiwa,” sebutnya.
Sebelum ditemukan tewas, pada sore dan malam harinya Kasaruddin masih terlihat beraktivitas diluar rumah. Bahkan dia sempat duduk diwarung bersama dengan warga lainnya. ”Mungkin dia mau minta uang, sehingga ayah saya dibunuh,” jelasnya. Hasil autopsi di RSU Mayjend HA Thalib Kerinci, pada leher korban terdapat dua luka sayatan yang cukup besar. Diduga korban kehabisan darah, sehingga meninggal dunia.
Berita Terkait: Pembunuhan di Sungaipenuh
- Sadis, Kasarudin Digorok Hingga Tewas
- Kasarudin Bersimbah Darah Buat Gempar Kumun Hilir
0 comments:
Post a Comment