Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heru Pitra
TRIBUNJAMBI.COM,
SAROLANGUN - Warga Sarolangun resah dengan pungutan uang parkir di
sejumlah pertokoan tanpa adanya karcis parkir.
Pantaun Tribun
di lapangan, dibeberapa lokasi di Sarolangun menggunakan sistim parkir.
Petugas parkir meminta sejumlah uang kepada pengendara Rp 1.000 hingga
2.000. Namun petugas tersebut tidak memberikan karcis kepada pemilik
motor yang memarkirkan kedaraan mereka.
Menurut seorang tukang
parkir, mereka menjalankan tugas tersebut memang tidak menggunakan
karcis seperti yang disediakan pemerintah. Tapi, mereka tetap memberikan
setoran kepada pemerintah setiap harinya.
"Kami setiap harinya
menyetor ke pemerintah. Memang saya bertugas di sini tidak di kasih
karcis parkir. Hanya diminta setoran setiap harinya," ujar petugas
parkir yang biasa mangkal di seputaran bank.
Ia menjelaskan,
bila pihak pengelola parkir ataupun pemkab memberikan karcis kepada
mereka tentu mereka jalankan. Namun, hingga saat ini mereka tidak pernah
mendapatkannya.
Tukang parkir ini mengakui, semua tempat
parkir di Sarolangun memberikan setoran. Semuanya juga tidak ada yang
menggunakan karcis parkir.
Sementara itu, M Arif, warga
Kecamatan Sarolangun, tidak keberatan dengan biaya parkir itu. Namun,
katanya, hendaknya uang parkir itu disalurkan ke pemerintah harus
memberikan karcis parkir.
Ia mengaku sudah 10 tahun tinggal di
Sarolangun, namun belum pernah melihat bagaimana bentuk kartu karcis
parkir kendaraan. Padahal akunya, hampir disetiap keramaian tempat
parkir selalu ramai.
0 comments:
Post a Comment